Antara hati nurani dan rasa pembualan.......
Maka sesungguhnya tustel ditangan bisa membuat nyawa seseorang bisa melayang, hanya karena rasa "pentingnya sebuah momen" mendahulukan darah yang bercucuran.
Butuh waktu lama sampai akhirnya aku punya alasan untuk bisa menulisnya ke dalam blogku.
Dalam perjalanan pulang dari Samarinda menuju Balikpapan pada tanggal 16 Februari 2008, lokasinya itu kira-kira km17 dari arah Samarinda.
Antrian panjang seperti yang kurekam dengan tustel murahan itu seperti begitu saja memberikan tanda bahwa truk di ujung sana mendapat musibah.
Lantas aku lihat ada beberapa orang yang seperti panik menarik-narik handel pintu dengan dibantu beberapa orang lainnya.
Luar biasanya adalah tak satupun dari 6 kendaraan yang ada didepanku tampak turun dan memberikan pertolongan. Semua sibuk berusaha menghindar mencari jalan pergi dari situasi itu.
Begitu sibukkah?
Sialnya truk sial itu....
Untuklah semua selamat. Termasuk bayi, anak kecil dan perempuan yang di dalam bak truk!
0 Comments: