Kamis, tanggal 22 Mei 2008 memang benar-benar hari yang surprise buat ku.
LPG Kosong
Pembatasan BBM di SPBU
Putar sana sini karena mencari LPG, aku malah menghabiskan bensin. Harus isi Premium ke pom bensin. Ternyata semua SPBU penuh dengan antrian. Konyolnya kalau siang, biasanya yang habis duluan adalah Premium. Dari dua SPBU favorit yang diyakini kalau ngisi "Pasti PAS" salah satunya adalah SPBU Karang Anyar yang dioperasikan oleh PERTAMINA, dan ternyata masih menyediakan Premium. Tapi antriannya sudah dimulai dari depan Hotel Blue Sky, kira-kira itu sudah 500meter lah. Di dalam antrian sudah ada angkot yang memajukan kendaraan dengan cara didorong karena kehabisan bensin. Siang bolong yang benar-benar panas!PLN Mati
Minyak Tanah Yang Dijatah
Sesudahnya, Bu Haji pamit pulang dulu, katanya hari ini waktunya antri beli minyak tanah. "Saya titip, Bu Haji" kataku. Ternyata tidak bisa. Karena pembelian minyak jatah dengan Kartu Kendali itupun dibatasi..... hanya 5 liter per orang!
Ongkos Transportasi Naik, Bung
Anakku yang sulung kalau pulang sekolah selalu dengan menggunakan angkot yang diteruskan dengan menumpang ojek. Begitulah, tidak ada angkot yang mau ambil route dari arah Muara Rapak ke Perumahan Graha Indah. Jangan tanya aku, kenapa. Tanya pada angkotnya saja. Apakah karena penumpangnya kurang, jalurnya kering, atau karena di perumahan Graha Indah terlalu banyak polisi tidur yang ukurannya tidak masuk akal....Tadi, begitu tiba di rumah, karena kebetulan lihat Bapaknya, anakku langsung nodong minta uang ribuan. Lho? kan, sudah sangu? "Iya, sekarang ini ongkos angkot dan ojeknya naik, Pah...."
Rakyat yang di BLT kan
Semua kesulitan itu sepertinya sudah diberikan solusi yang membuai. Biaya Langsung Tunai alias BLT. Asal mau ngaku kere, dan sedang beruntung, mungkin nanti disediakan kartu lagi, Kartu BLT. Jadi kalau tidak kere, sesulit apapun hidupmu, gak akan dapat kartu BLT, gak akan dapat subsidi, gak bisa malas-malasan. Harus kerja keras, berjuang, tidak boleh malas, supaya tetap bisa meneruskan hidup tanpa subsidi dari Pemerintah Pusat. Karena yang malas, kere dan tidak berjuang lah yang pantas dapat Kartu BLT.Walaupun rasanya akal ini serasa bebal untuk mencari alasan pembenaran terhadap rencana pemerintah yang meninabobokkan ke-papa-an rakyat itu, aku tidak ambil pusing. Andai 10% saja dari dana BLT itu diserahkan untuk pembangunan jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara ke Balikpapan dan sebaliknya, berapa ratus ribu rakyat yang bisa bersuka cita karena dapat menjalankan kehidupannya dengan sarana transportasi yang lebih murah? Peduli apa. Seratus ribuan yang dibagi kepada setiap orang lebih penting dan lebih heboh. Dijamin kerja KPK lebih banyak, aparat kelurahan lebih berkeringat dan munculnya data rakyat kere yang lebih banyak!
Jadi Premium mau naik, berubah atau ganti harga silahkan, PLN byar pet monggo, Ongkos transportasi yang menanjak go ahead, LPG hilang-hilang terus ya biasa saja, dan minyak tanah yang dilenyapkan sudah sesuai rencana.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional, semoga Indonesia bisa jaya !








1 Comment:
Pas! Bertepatan Hari Kebangkitan Nasional, panjenengan dapat tiga kado terindah dari pemerintah: elpiji kosong, BBM antre, dan listrik padam.