Ketika Olahraga Tersandung Budaya


Siapapun takkan bisa menyangka.
Bila Simbol, lambang, corak, bahkan mungkin warna, adalah juga bagian dari budaya.
Maskot yang sudah lama dicetuskan dilombakan dan disosialisasikan ternyata bisa saja membuat orang tersinggung. Inilah yang terjadi di Bumi Kalimantan Timur. Salah satu anak bangsa merasa terusik ketika mendapati simbol-simbol tertentu yang digunakan pada pakaian yang dikenakan pada maskot PON yang digambarkan sebagai pola pada pakaian yang menutupi aurat. Akibatnya aparat bertindak cepat. Menutup semua gambar dengan cat semprot.
Adalah lebih luar bisa lagi ketika sebuah insiden kecil terjadi di Venue Dayung. Duta Wisata Balikpapan yang sejatinya ikut mengharumkan nama bumi Kalimantan Timur dengan cara memperkenalkan budaya dan pakaian adat dari Kalimantan Timur malah diminta melepaskan seluruh atribut dan pakaian adatnya oleh oknum tertentu dengan alasan Duta Wisata itu bukan putra asli Kalimantan (@*#%!!!)
Bila maksud baik berbuah tak sedap, Maka kitapun hanya bisa bertutur : Astagfirullah.........

Mari kita sukseskan PON XVII demi Kalimantan Timur dan bangsa Indonesia seutuhnya.

UPDATED

Dan ternyata pengaruh sesungguhnya adalah luar biasa. Bayangkan seluruh produk, pernak-pernik, asesories, cinderamata, produk kerajinan yang menggunakan maskot PON ditarik seluruhnya dari peredaran oleh para pengusaha (yang rata-rata pengusaha kecil dan juga penduduk/rakyat Kalimantan Timur) yang mencari makan di Bumi Kalimantan Timur ini. Mereka takut.... (ah, ini gak pantas terjadi di Bumi Indonesia yang sudah merdeka 63 tahun !!!) sungguh takut....
Yakin aku pasti kita sependapat seandainya semua ikut melihat dan mendengar seperti aku juga.
Terbayang kerugian yang mereka alami ... kepedihan yang dirasakan ... apalagi kios sudah kebanjiran .... dagangan yang tersisa malah jadi acaman pula ....


2 Comments:

Anonymous said...

ha..ha..ha.. lama-lama Kaltim jadi lucu! emangnya yang asli itu apanya? yang migrasi dari tiongkok di abad 18 itu emangnya asli?

yang asli itu ya adam-hawa (versi agama) dan monyet (versi darwin).

makan tuh asli!!

Anonymous said...

Ah...logo itu kan sudah di setujui Ngayoh...dedengkotnya orang Dayak...lha kok sekarang dewan adat gak bertanggung jawab....konyol banget ....alias kelompok munafik