Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan merupakan salah satu sumber devisa negara. Salah satu usaha diversifikasi hasil olahan kelapa ini adalah pemanfaatan limbah air kelapa menjadi produk Nata De Coco. Produk ini memiliki prospek yang cukup baik, karena di Indonesia air yang dihasilkan dari kelapa, dapat mencapai lebih dari 900 juta liter per tahun.
Air kelapa merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroba karena mengandung gula, senyawa nitrogen, mineral dan vitamin. Dengan melalui suatu proses fermentasi, maka berubah menjadi “Nata De Coco”. Produknya mirip seperti agar – agar yang mempunyai kekerasan seperti kolang kaling dan dapat digunakan untuk keperluan makanan maupun non makanan.
Dengan dikembangkannya pemanfaatan air kelapa tersebut, maka air kelapa yang tadinya merupakan limbah bagi lingkungan, dapat diubah menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat, membantu mengurangi tingkat pencemaran lingkungan serta menambah jenis ragam makanan dan minuman segar asal kelapa.
Di Indonesia, Nata De Coco belum memasyarakat, hal ini disebabkan karena produk ini masih baru dikenal oleh sebagian kecil masyarakat di Indonesia, meskipun sudah lama populer di Philipina.
Nata de Coco termasuk makanan enak dan bahan ekspor yang mahal di negara Eropa dan Jepang. Di Indonesia, pabrik Nata De Coco masih jarang terutama di luar pulau Jawa, sehingga produksi Nata De Coco pada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan pasar. Mengingat bahan baku pembuatan Nata De Coco cukup melimpah tersebar di seluruh Indonesia serta proses pembuatan yang mudah, maka jenis industri ini mempunyai prospek yang baik dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang.
Nata De Coco pada umumnya dipasarkan ke pasar lokal seperti warung-warung, toko-toko, penjaja dan pasar swalayan bahkan ke luar pulau melalui pedagang perantara. Untuk mencapai sasaran pasar yang lebih luas, mutu asli pengemasan yang digunakan harus dalam kondisi yang baik.
Dilihat dari susunan kimianya, Nata De Coco adalah bakterial cellulosa berbentuk padat, putih, trasparan dan mengandung air 98% serta rasanya menyerupai kolang kaling.
A. Bahan Baku dan Bahan Penolong1. Bahan BakuBahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan Nata De Coco adalah air kelapa tua. Air kelapa tua dapat diperoleh dengan mudah, karena biasanya hanya dibuang begitu saja. Untuk mendapatkan air kelapa tua dapat dibuat bak – bak penampungan ditempat – tempat pengupasan kelapa. Biaya yang diperlukan hanya untuk mengangkut air kelapa dari tempat penampungan ke pabrik.
2. Bahan PenolongBahan pelolong yang diperlukan antara lain gula pasir dan asam cuka glasial.
3. Bahan PengemasBahan pengemas yang biasanya digunakan untuk Nata De Coco adalah plastik dengan bahan dasar polyetilen dan polypropilen. Bahan pengemas ini harus memenuhi sifat kedap udara, tidak bereaksi dengan produk yang akan memberikan bau asam serta tidak menyerap bau dari lingkungan.
Besar kecilnya usaha Nata De Coco ini, dapat dibedakan tergantung pada jumlah dan jenis peralatan, besarnya penggunaan bahan baku dan bahan penolong, jumlah tenaga kerja, dsb. Model atau ukuran usaha yang akan diuraikan selanjutnya adalah usaha Nata De Coco yang memiliki batasan jumlah hari kerja 25 hari per bulan atau 300 hari per tahun serta kebutuhan bahan baku dan penolong penolong per tahun seperti pada tabel 2.78 berikut.
Tabel
Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong
No | Jenis Bahan | Satuan | Jumlah |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. | Air kelapa Gula pasir Amonium fosfat Amonium sulfat As. Asetat (cuka) glasial Benzoat Vanili Bibit nata Kantong plastik 1 ukuran Aqua Tutup aqua Minyak tanah | Lt Kg Kg Kg Lt Kg Kg Botol Kg Pak Botol Lt | 240 600 1 1 24 12 1/4 10 24 1000 1000 600 |
B. Peralatan Dan PerlengkapanPeralatan produksi yang diperlukan untuk unit usaha Nata De Coco dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
Kebutuhan peralatan Produksi
No. | Jenis Alat Produksi | Satuan | Jumlah |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. | Jerigen plastik isi 20 Lt Literan plastik uk 1 Lt, Corong plastik ΓΈ 15 cm Gayung plastik tangkai panjang Panci steinles stell/email 20 Dandang pengukus 20 Lt Timbangan uk 2 Kg Timbangan kasar kap. 10 Kg Drum plastik kap. 20. Lt Ember plastik kap. 20 lt Baskom plastik Talenan plastik Pisau anti karat Bak / loyang plastik ukuran, 3x27cm Botol bekas sirup Kain penyaring Kertas koran bekas Kompor minyak tanah kompa Kompor minyaktanah biasa Kertas pengukur ph Cup sealer Plastik sealer 20 cm | Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah | 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 3 3 100 50 5 10 1 1 1 1 1 1 |
C. Proses ProduksiPembuatan Nata De Coco dilakukan melalui tahap –tahap sebagai berikut :
1) Persiapan air kelapaAir kelapa yang akan digunakan untuk pembuatan Nata De Coco harus dibersihkan dari kotoran lain dengan cara disaring lalu dipanaskan sampai mendidih. Setelah didinginkan kembali, air kelapa siap digunakan sebagai media.
2) Persiapan mediaMedia Nata De Coco dibuat dengan cara mencampurkan air kelapa dengan gula sebanyak 7,5 %, dipanaskan dan ditambahkan asam cuka glasial sebanyak 1,5 % dari jumlah volume air kelapa, kemudian diaduk sampai merata. Tambahkan slarter bakteri Nata dan diaduk lagi sampai merta. Media ini kemudian disimpan dalam wadah kira–kira 15 cm. Wadah–wadah ini ditutupi rapat dengan kain supaya tidak dapat dimasuki serangga dari luar.
3) Fermentasi (peragian)Selama fermentasi, media dibiarkan pada rak–rak yang datar dan tidak diganggu. Setelah dua hari, mulai terlihat ada lapisan tipis di permukaan yang semakin lama semakin menebal. Hasilnya dapat dipanen setelah waktu peragian selama 6 – 15 hari.
4) Penghilangan asamUntuk meenghilangkan asam cuka, Nata De Coco direndam selama 3 hari dengan mengganti air perendam setiap harinya.
5) PengawetanSesudah diiris–iris berbentuk kubus, Nata De Coco lalu direbus selama 30 menit, kemudian ditiriskan. Setelah itu Nata De Coco dicampur dengan 30 – 40% larutan gula pasir, lalu dibiarkan selama 1 malam.
6) PengemasanKeesokan harinya sesudah gula meresap, Nata dimasukkan ke dalam plastik atau botol–botol dan disterilkan dengan ausoclare pada suhu 120 derajat Celcius selama 30 menit (atau dikukus). Angkat dan dinginkan di raung yang tertutup. Selanjutnya botol diberi label dan siap untuk dipasarkan.
1 Comment:
terimasih informasinya, sangat membantu saya yang ingin berbisnis nata de coco