Spesifikasi, Konfigurasi, Masalah dan Solusi Untuk AP Senao EOC 3220 Ext

Saat ini pilihan untuk bisa menikmati internet yang sudah menjadi keharusan, menyediakan beberapa pilihan akses atau koneksi. Flash, IM2, Speedy maupun dari provider lainnya. Tetapi untuk bisa ikut menikmati internet gratis setidaknya dibutuhkan sebuah laptop yang dipersenjatai wireless 2.4 Ghz.
Untuk koneksi internet di rumah, hanya bermodalkan komputer setara Pentium 3 yang tentu saja untuk ukuran sekarang ini sudah semakin ketinggalan tetapi itu sudah lebih dari cukup. Hanya yang menjadi masalah adalah masih mahalnya koneksi internet. Contoh saja untuk sebuah koneksi unlimited Speedy yang merupakan produk dari Telkom membutuhkan dana 750ribu/bulan.
Dibalik kemahalan ada jalan untuk menjadikannya murah. Yaitu Gotong-Royong / Saweran untuk membayar bulanan akses internet. Dengan tiap orang membayar 50 ribu/bulan akan menjadi sebuah solusi yang indah untuk mendapatkan akses internet 24 jam unlimited. Dan solusi itu kini dikenal menjadi solusi dengan sebutan RT/RW-Net.

Untuk membagi akses internet membutuhkan perangkat sebagai media untuk membaginya. Penggunaan kabel LAN dengan switch adalah solusi yang biasa kita kenal. Tetapi untuk yang berjarak jauh, wireless adalah sebuah keputusan yang tepat untuk RT/RW-Net.

Membangun sebuah RT/RW Net setidaknya dibutuhkan sebuah Access Point sebagai pusat penyebaran akses internet. Saat ini perangkat wireless sendiri semakin lama semakin terjangkau. Untuk cakupan area satu RT/RW-Net tidak perlu beli perangkat wireless yang menjangkau jauh. Cukup yang murah meriah dan biasanya mampu menjangkau area 1 Km seperti Senao EOC-3220 EXT dengan antena omni directional buatan lokal sudah sangat cukup.

Spesifikasi Access point (AP) Senao EOC – 3220 Ext

Satu set perangkat Senao EOC-3220 EXT biasanya terdiri dari 1 AP, 1POE, 1 Adaptor, Kabel Grounding, dan CD User Manual.


Data Rates

1,2,5.5,6,9,11,12,18,24,36,48,54Mbps

Standards

IEEE802.11x, IEEE802.3, IEEE802.3u, IEEE802.11b/g, IEEE802.11b, IEEE802.11g,

Power Requirements

Active Ethernet PoE -48VDC/0.7A External Unit: Auto sensing 100/240VAC; 50/60Hz

Surge arrestor

20KA Surge Current

Regulation Certification

FCC Part 15/UL, ETSI 300/328/CE

Frequency Band

802.11b: 2.4002.484 GHz

Media Access Protocol

Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)

Modulation Technology

Orthogonal Frequency
Division Multiplexing (OFDM)
DBPSK @ 1Mbps
DQPSK @2Mbps
CCK @ 5.5 & 11Mbps
BPSK @ 6 and 9 Mbps
QPSK @ 12 and 18 Mbps
16-QAM @ 24 and 36 Mbps
64-QAM @ 48 and 54 Mbps

Operating Channels

11 for North America, 14 for Japan, 13 for Europe, 2 for Spain, 4 for France

Receive Sensitivity (Typical)

-72dBm @ 54Mbps

EIRP (Effective Isotropical Radiated Power)

31dBm @1, 2, 5.5 and 11Mbps
30dBm @6, 9, 12, 18Mbps
29dBm @24, 36Mbps
28dBm @48, 54Mbps

Topology

Ad-Hoc, Infrastructure

Security

IEEE802.1x Authenticator / RADIUS
Client (EAP-MD5/TLS/TTLS) Support in AP Mode
WPA/WPA2 supplicant support in Client Bridge mode
WPA2/WPA / Pre-share Key (PSK)/ AES/TKIP
MAC address filtering (AP mode)
Hide SSID in beacons

Network Information


Topology

Ad-Hoc, Infrastructure

Operation Mode

Point-to-Point/ Point-to- Multipoint Bridge/ AP/ Client Bridge/ WDS

Interface

One 10/100Mbps RJ-45 LAN Port

Roaming

IEEE802.11b compliant

Security

IEEE802.1x Authenticator
RADIUS Client (EAPMD5/ TLS/TTLS)
WPA / Pre-share Key (PSK)
TKIP MAC address filtering
Hide SSID in beacons
Layer 2 isolation

IP Auto-configuration

DHCP client / server

Configuration

Web-based configuration (HTTP)
Telnet Configuration SNMP V1

Firmware Upgrade

Upgrade firmware via Web-browser


Mengkonfigurasi Access Point

Sebagai contoh, saya mendirikan RT/RW-Net menggunakan Gateway yang hanya terdiri dari modem ADSL gratisan dari Telkom Speedy tanpa mikrotik server.
Default setting Senao adalah sebagai klien, IP default adalah 192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0 dan DHCP servernya disable. Untuk itu semua perlu di setting ulang senaonya menjadi Access Point. IP di komputer yang digunakan untuk me-remote senao terlebih dahulu di setting secara manual (misalkan 192.168.1.11 netmask 255.255.255.0).

Setelah selesai jangan lupa kabel LAN yang digunakan sudah tertancap ke komputer dan senao. Ping terlebih dahulu untuk memastikan koneksi oke dan stabil. Jika ping ke 192.168.1.1 berhasil, maka senao sia di remote melalu web browser.
  • Buka browser firefox, ketikkan 192.168.1.1 di address bar. Tunggu sampai adanya pop-up untuk menuliskan username dan password. Default password dan password untuk senao adalah admin/admin.
  • Masuk ke menu Management –> Operation mode lalu pilih AP. kemudian senao akan memberikan pop-up yang memberitahukan bahwa IP senao berubah menjadi 192.168.1.2 dengan netmask yang sama. Biarkan saja IP-nya seperti itu jika network yang kita gunakan di 192.168.1.0/24. Jika ingin merubah IP-nya sesuai network di lapangan, masuk ke menu TCP/IP Settings –> LAN Interfaces, silakan mengganti IP dan subnet sesuai dengan kebutuhan. Lalu klik apply changes dan tunggu sebentar untuk update settingannya.
  • Dengan begini sudah selesai konfigurasi Senao untuk Access Point. Tinggal mainkan access control untuk membatasi klien yang masuk berdasarkan MAC Address. Atau bisa juga pake security WEP/WPA. Jangan lupa juga untuk ganti password default senao-nya.


Pengetesan
  • Dari beberapa perangkat wireless point to point yg pernah dipasang, perangkat Senao dan Mikrotik lah yang harganya relatif murah untuk range dekat dan terbilang handal. Ada kasus yang saya lihat di internet mengatakan untuk kelas senao saat dipasang di suatu area kawasan industri jababeka dengan perangkat Senao 3220 INT 3220+ dalam jarak udara sekitar 4 km, wlan bisa konek namun link sangat jelek dan tidak stabil saat terjadi proses transfer data. Saat diganti menggunakan Radio Mikrotik, link lancar dan transfer datapun mendapatkan badwidth yg relatif besar. Sedangkan saat radio senoa di pasang di wilayah karawang, dengan jarak yg sama dengan jarak saat dipasang di kawasan jababeka, koneksi yang diperoleh sangat bagus. Kesimpulan saya, senoa tidak dianjurkan untuk daerah yang sudah tinggi tingkat interference nya, seperti di daerah kawasan industri. Namun senoa memiliki daya pancar yang kuat, dan harga yang “murah”. Sehingga jika cukup dengan Senao mengapa harus beli yang mahal.
  • Pengalaman lain yang saya baca dari internet menyatakan jika perangkat ini di setting hanya bekerja di kelas B, klien pun sudah mendapatkan maksimum 11Mbps.
  • Untuk sebuah kasus gangguan pada AP, lakukan pengecekan pertama di radio senao-nya. Dengan menggunakan antena rubber duck bawaan radio senao, dilakukan pengetesan sinyal (Contohnya bisa dengan menggunakan HP iPAQ). Jika sinyal oke dan stabil, lanjutkan dengan pengecekan terhadap antena omni directional 360 derajat, Pada contoh kasus yang ditemui di internet menunjukkan bahwa terlihat selotipe yang digunakan membungkus N-Connector basah. Lalu selotipe yang membungkus dilepas semuanya dan terlihat juga semua bagian N-connector baik di pigtail dan di antena basah. Hal ini sepertinya menjadi root cause dari melemahnya sinyal yang seharusnya terpancar. Setelah dikeringkan dengan hair dryer, dan memastikan kembali bagian dalam N-Connector telah kering, lalu dicoba dengan memasangkannya ke radio senao EOC-3220 EXT. Test pun dilakukan kembali dengan HP iPAQ, terlihat di iPAQ sinyal oke dengan ping time dibawah 3 ms.
Kini, dengan mengandalkan pipa 6m ditambah balok ulin sebagai tiang penyangga setinggi 3 meter, SSID Kampoengnet53 sudah nekad mengudara dan melayani klien. Semoga saja tidak ada klien yang bengong di depan komputer dan sudah bisa mendengarkan streaming radio dari seluruh Indonesia, download Mp3 terbaru, download film terbaru, atau dowload isi buku sekolah gratis.

Mengatasi Masalah Pada AP

Beberapa referensi di situs-situs menyebutkan adanya masalah yang bisa saja terjadi dengan perangkat Akses Point (AP) Senao EOC 3220 EXT. Masalah yang pernah saya baca yaitu :
  • Selama 1 tahun lebih tidak ada masalah. Tiba2 senao tidak bisa di akses (tidak bisa di ping), dan dari client juga tiba2 disconnect. SSID tidak bisa di temukan lagi. Lalu IP ternyata gak ketemu juga.
  • senao 3220 umurnya tidak panjang dan sering overheat alias panas berlebihan, mungkin bikin chip wireless nya jadi mati.
  • Ada pengalaman menggunakan radio senao 3220 sebanyak kurang lebih 20 buah dan yang kuat hingga 2 tahun cuman 2 biji.
  • Pada saat awal isp berdiri dengan lingkungan wifi yang relatif masih sedikit, untuk koneksi ke klien lancar dan gak ada hambatan. Sekarang dengan klien 15an dengan bandwith sekitar 32 kbps-an (rata2 ada yang 64 kbpsan) untuk 1 omni dengan senao EOC yg 400 mw sebagi AP nya, beberapa klien sudah mulai ada yang tidak normal, kadang lancar kadang untuk buka web saja susah. Hanya buat donlot saja kayaknya yang lancar. Padahal ada 1 klien yang musti di ptp meski jarak hanya kurang dari 1 km an.
  • Pengalaman lain menyebutkan (sengaja disalin asli sesuai dengan bahasanya dari sono) I have 4 EOC-3220ext with firmware 1.41.05. One or the units is wired to a router with internet access and is configured in AP mode and WDS is enabled with the other 3 units Mac address The other 3 units are set the same as the first same channel 9 and SSID NET and in each of the other 3 WDS has the first units Mac address. ip addresses, internet router 192.168.168.254. first wired EOC-3220ext 192.168.168.250 and the other 3 EOC-3220ext 251 to 253 This setup is working 6 weeks. this week the wired unit keeps dropping its connection with the router. I have changed the units around replaced power supply and re-wired but still the same problem I have a wired or wireless connection with EOC-3220 192.168.168.251. I can log into Eoc-3220 192.168.168.250 but nothing else I can go to EOC 3220 192.168.168.252 log into it and log into EOC 3220 192.168.168.250 and nothing else If there was a fault with my internet router or cat5 cable to the the first EOC3220 I should be able to log into one of the EOC's and see all the others Also if I connect to the router I can log into all the eoc's The only fix is to power down the router and EOC wired to it for 1 hour power up again and everything is fine again for a few hours.
  • Tiba-tiba link putus dan tidak bisa konek ke radio baik di ping maupun diakses via Web. Setelah dibawa ketempat beli, tenyata radionya reset sendiri ke konfigurasi default.
Kang Onno punya jawaban yang jitu untuk semua kasus ini :
  • Itu akibatnya kalau pada mainan power amply semua. Padahal sudah di sebutkan jauh-jauh hari di KEPMEN dll bahwa max. TX power 100mW. Pada ngotot pake amply ya terpaksa tanggung sendiri akibatnya ..
  • Solusi yang dipakai anak-anak sekarang menggunakan 100mW max, pakai chipset antheros biasanya di pasang di routerboard running mikrotik / UFOakses di set max. bandwidth 5MHz bisa tembus hingga 20-an km . Perlu diketahui pula, Senao di kenal gak baik buat lingkungan, power besar, tapi budeg ..
Dari pengalaman saya sendiri, Senao EOC 3220 Ext memang "rada budeg". Kita tidak bisa berharap penuh dengan "kecerdasan" Eoc3220 ini untuk mengatur dan membagi lalu lintas data pada jaringan. Terbukti beberapa client mengeluh dengan kondisi "server not found" sering terjadi pada saat browsing.

Solusi yang saya lakukan adalah dengan mengisi alamat pada default gateway dan DNS Server dengan 192.168.1.1 dan ternyata itu hingga hari ini cukup bisa mengatasi masalah "server not found".


Masalah yang lain adalah Wifi merk senao outdoor dengan type EOC3220 ext atau yang sejenis tidak dilengkapi tombol reset pada hardwarenya, hal ini cukup merepotkan kalau terjadi hang atau ada masalah konfigurasi atau administrator wifi lupa akan ip untuk konfigurasi.

Satu-satunya jalan untuk mengatasi masalah ini adalah hanya dengan menggunakan port RS-232 (null modem/COM 1). Kabel ini bisa dibuat sendiri, dan diperlukan kabel serial RS232 9 pin (DB9) dengan konektor female dikedua ujungnya. Meski biasanya bisa ditemukan di toko-toko komputer, biasanya yang ada bukan kabel null modem, melainkan kabel serial biasa dengan konektor F/M (Satu Female dan di ujung lainnya menggunakan konektor Male). Jika Anda tidak bisa menemukan kabel null modem, diakali aja… Gunakan 2 buah kabel serial tersebut, kemudian dipotong lalu sambung kembali sehinggga membentuk konektor Female dikedua sisinya. atau bisa pakai UTP Cat5 dengan konektor DB9 female dikedua ujungnya. Yang perlu diperhatikan adalah hubungan antar pin dibuat sesuai dengan hubungan untuk kabel null modem seperti berikut :

Keterangan lengkap mengenai Null Modem ini bisa di baca di sini

Setelah kabel Null Modem siap, selanjutnya ikuti saja langkah-langkah berikut :

Buka terlebih dahulu penutup konektor serial pada radio senao yang terletak dibagian bawah dekat port RJ 45. ( lihat gambar ).
  1. Hubungkan kabel serial ke port com pada komputer/laptop.
  2. Jalankan aplikasi Hyperterminal bagi anda pengguna windows 98, 2000, xp (ada dibagian accessories-communication). Klik Start kemudian pilih Programs -> Accessories -> Communications -> HyperTerminal.
  3. Berikan nama koneksi apa saja, misalnya Senao 3220. Kemudian pilih koneksi COM1 (atau COM2 tergantung port di komputer).
  4. Setting HyperTerminal baudrate “38400″, data bits “8″, parity “none”, stop bits “1″, flow control “None”. Kemudian tekan “OK”.
  5. Matikan power pada POE selama kurang lebih 5 detik kemudian On-kan kembali.
  6. Tunggu sampai prompt # muncul pada layar HyperTerminal.
  7. Ketik “flash reset”, Tekan enter.
  8. Ketik “reboot”, tekan enter. Perangkat Senao akan reboot dan semua setting akan dikembalikan seperti semula.
  9. Jika tidak terdapat kerusakan, Anda bisa mengakses kembali melalui WEB dengan alamat IP default : 192.168.1.1
Sedangkan masalah terakhir yang pernah saya temui di situs-situs adalah masalah adaptor. Adaptor untuk senao 3220 ext yang pernah coba digunakan adalah Mean Well Input 100-240V , 50/60HZ, 0,5A Output : 48 V - 0.375A , 18W MAX.

Semoga membantu...




5 Comments:

Unknown said...

Pak Bos aku punya masalah dikit nich, senao saya eoc 3220 kalao jarak dekat bisa konek tapi kalao sudah jarak sekitar diatas 20 meter ada signal tp ndak bisa konek sdh saya ganti anten juga hasilnya sama, gimana ya ada yg bisa bantu ndak ya...

Anonymous said...

Kasus seperti ini kayaknya nggak cuma satu, di http://www.jogjabolic.com/?p=172 juga ada yang nanya, malah masalah sudah muncul hanya dalam jarak 5 meter.
Ada beberapa kemungkinan, pertama koneksi yang tidak sempurna pada pigtail, lalu antena yang digunakan kualitasnya rendah sehingga sinyal tidak stabil, ini bisa dilihat pada wireless network connection status --> apakah sinyalnya steady atau tidak. Kurangny ketinggian AP/Antena Omni yang terpasang, posisi client yang terhalang bangunan beton/pohon/bukit atau struktur logam. Atau hanya karena masalah pada unit receiver yang digunakan. Pada beberapa laptop, kemampuan menangkap sinyal wifi dengan menggunakan antena internal sangat rendah. Jarak 20 meter sudah harus dibantu dengan menggunakan antena luar seperti USB Wifi. tetapi bila pengecekan dilakukan dengan menggunakan desktop, yang sudah dilengkapi antena wajanbolic ternyata tidak juga bisa connect, maka persoalan ada di AP.

kurunanda said...

Halo om, saya punya uneg2 ama senao, dah 2 senao saya rusak tipenya EL 2611 indoor punya. Kerusakan terjadi saat pindah mode dari Ap ke Bridge mendadak dia bengong, ethernet lgs gak pernah respon lagi, jadi gak isa di seting lagi. Sudah dicoba direset2 diobrak abrik tetep ga mao, Ini terjadi dua kali dengan tipe yang sama dengan penyebab yang sama. Akhirnya radio saya bongkar dan ambil PCMCIA yg ada di dalemnya saya coba dilaptop bisa bekerja normal dengan memasang driver, saya simpulkan boardnya mudah rusak. Kemarin bantu teman reset senao EOC 3220 ext dan saya test 3 hari dah ok, setelah dibalikin dicoba2 ama dia pas ubah mode hal seperti diatas terjadi lagi, kali ini karena loading bisa dipantau lewat com1, yang saya lihat firmware nya gak pernah mau sampai tanda # (Loading awal ok) menjelang # bengong tak berujung :(. Tengkiu Om Pras untuk sharingnya...

bisnis online said...

wah thanks infonya nih mas, nambah pengetahuan lagi nih

kenali dan kunjungi objek wisata di pandeglang said...

thanks tutorialnya boss.. lengkap banget nih